Cara Tepat Merawat Organ Intim Wanita

Kesehatan organ intim wanita atau vagina berpengaruh pada banyak hal. Antara lain kesuburan, kehidupan seks dan kemampuan wanita dalam mencapai orgasme. 
Masalah pada organ intim berpeluang untuk mendatangkan penyakit, juga memengaruhi kehidupan sosial, seperti kehilangan rasa percaya diri dan stres.


Sekilas vagina hanya tampak seperti organ kecil yang mudah dirawat. Namun, bila dilihat lebih jauh, vagina berhubungan langsung dengan leher rahim dan rahim. Organ ini lebih kompleks atau rumit dibandingkan kelihatannya. Oleh karena itu, perawatan harus dilakukan dengan tepat.


Membersihkan dengan Cermat
Agar organ intim tidak mengalami masalah, pelajari dan lakukanlah cara yang tepat dalam membersihkan organ intim wanita, seperti berikut ini:
  • Setelah buang air kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB), basuh dengan air bersih dari arah depan ke belakang, agar tidak ada bakteri dari anus yang masuk ke vagina. Bila memungkinkan, basuh dengan air hangat. Setelah itu, keringkan menggunakan handuk, agar area tersebut tidak lembap.
  • Hindari membersihkan vagina menggunakan sabun yang mengandung pewangi. Pada sebagian wanita, pewangi memicu iritasi pada vagina.
  • Bila menggunakan tisu untuk mengeringkan vagina, pilihlah tisu yang lembut. Hindari menggunakan tisu makan yang kasar karena berpotensi menyebabkan iritasi kulit di area tersebut, perhatikan agar serat-serat tisu tidak tersisa menempel di permukaan vagina, karena dapat mengakibatkan gatal dan menjadi salah satu sarana bakteri dan jamur berkembang akibat lembap.
  • Saat menstruasi, pilih pembalut yang tidak mengandung pewangi. Segera ganti pembalut jika sudah waktunya. Jangan ditunda-tunda.
  • Penggunaan dan perawatan pakaian dalam juga harus diperhatikan. Pakailah pakaian dalam yang terbuat dari katun agar menyerap keringat dan nyaman.
  • Pakaian dalam wanita model thongs atau g-strings memang membuat Anda merasa seksi, namun, bahan dan bentuknya dapat mengiritasi vagina serta tidak memiliki daya serap yang baik, sehingga sebaiknya hindari memakai model ini agar kesehatan area vagina lebih terlindung.
  • Merawat pakaian dalam juga berpengaruh pada kesehatan organ intim wanita. Cucilah pakaian dalam yang baru dibeli, sebelum memakainya.
  • Saat mencuci pakaian dalam, gunakan sabun yang lembut, tanpa kandungan deterjen. Setelah itu bilas dengan bersih. Sisa-sisa sabun pada pakaian dalam juga berpotensi membuat vagina bermasalah.
  • Hindari memakai pakaian dalam yang ketat karena hal itu akan mengganggu sirkulasi udara di area organ intim wanita.
TISU DOUBLE MAJAKANI (Khusus Wanita) 
dengan CHAMOMILE
Produk khusus untuk wanita, produk ISTIMEWA dari Boyke & Co.

Perlukah Cairan Pembersih Khusus?
Vagina sesungguhnya adalah organ tubuh yang memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri melalui cairan vagina, dan jangan salah, vagina memiliki banyak bakteri yang sifatnya melindungi area organ intim wanita tersebut. Bakteri berjenis lactobasili ini harus tetap seimbang, baik jumlah maupun kualitas. Bakteri-bakteri ini akan membuat suasana asam (pH) pada vagina yaitu tetap pada angka 4,5. Selain itu, antibiotik alami yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri tersebut digunakan untuk menghalau bakteri buruk yang mungkin sedang menyerang ke area vagina.
Cairan pembersih organ intim wanita memang dapat membersihkan area vagina. Sayangnya, cairan ini benar-benar membersihkan semuanya, termasuk bakteri yang normalnya terdapat pada organ intim wanita, yang bertugas untuk melindungi vagina.
Tambahan lagi, selama ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa cairan pembersih vagina dapat melindungi organ intim wanita dari infeksi. Sebaliknya, produk ini mungkin bisa meningkatkan risiko infeksi.
LADYFEM (Kapsul Herbal Khusus Wanita) 
Kapusl herbal untuk masalah kewanitaan.
Mewaspadai Penyebab Gangguan Organ Intim Wanita
Banyak hal yang menyebabkan organ intim wanita mengalai gangguan. Selain rutin melakukan cara yang tepat dalam membersihkan dan merawat organ intim wanita, Anda juga harus mewaspadai penyebab gangguan vagina berikut ini:
  • Perubahan hormon
Pada wanita yang sudah akan menopause, hormon esterogen akan berkurang. Perubahan kadar hormon ini berpengaruh pada organ intim wanita. Lapisan vagina akan menipis, dan produksi cairan vagina yang berfungsi sebagai pelumas juga akan berkurang, sehingga ketika berhubungan seksual akan terasa sakit.
  • Masalah seks
Jika Anda melakukan gerakan seks tertentu yang sifatnya memaksa dan terlalu kuat, atau terjadi cedera pada bagian panggul, dapat membuat vagina terasa tidak nyaman. Terjadinya infeksi menular seksual juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan nyeri saat berhubungan seksual, maupun setelahnya.
  • Stres
Jangan mengira stres tidak ada hubungannya dengan kesehatan pada organ intim wanita. Ketika Anda stres karena cemas atau depresi, keinginan untuk berhubungan seksual pun berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Akibatnya, jika tetap berhubungan seks, vagina akan terasa sakit.
  • Alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi seperti kondom, atau beragam jenis spermisida, dapat membuat vagina terkena iritasi, terutama pada wanita yang memiliki sensitivitas tinggi atau alergi terhadap bahan tersebut. Akibatnya, organ intim wanita tersebut terasa sakit atau tidak nyaman.

Melakukan perawatan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim wanita tidak bisa dilakukan hanya sesekali. Lakukan perawatan secara rutin, disertai dengan gaya hidup sehat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan optimal.
Share on Google Plus

About klikdoni

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar