TABULAMPOT POHON MINI BERBUAH LEBAT


Hobi berkebun, tapi tak ada lahan, tidak menyurutkan kita untuk menekuninya. Berkat teknologi budidaya, tercipta teknik budidaya tabulampot (tanaman buah dalam pot). Tanaman buah yang umumnya berpostur besar, bisa dibuat kecil, sehingga di lahan terbatas pun bisa berkebun. Tabulampot menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas lebih baik dibanding tanaman yang ditanam langsung di tanah.
Banyak Kelebihannya
Tabulampot, sistem budidaya tanaman buah-buahan dengan menggunakan pot sebagai tempat hidupnya. Keuntungan tabulampot dibanding budidaya di lahan antara lain, tidak memerlukan tempat luas, dapat ditempatkan di mana saja, dipelihara dengan mudah, diatur kapan akan berbuah dan bisa berfungsi sebagai tanaman hias.


Budidaya tabulampot tidak sulit. Pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan menanam tanaman hias dalam pot. Bibit yang digunakan sebaiknya mempunyai dasar penampilan yang cukup bagus, antara lain percabangan banyak, daun rimbun dan tidak terserang hama penyakit. Yang terbaik, bibit hasil perbanyakan vegetatif seperti cangkok, okulasi dan sambungan, karena lebih cepat berbuah. Bibit yang siap ditanam berumur 1 sampai 1,5 tahun. 

Sebaiknya membeli bibit dari nurseri atau perusahaan pembibitan yang dapat dipercaya.Hampir semua jenis tanaman buah bisa digunakan sebagai tabulampot, antara lain Belimbing, Jambu air, Mangga, Sawo dan Kedondong.


Syarat Tumbuh
Karena akar tanaman yang tumbuh memiliki ruang gerak terbatas, maka media tanam yang digunakan harus terjaga kandungan nutrisinya. Media tersebut harus cukup mengandung unsur hara, struktur gembur dan mudah menyerap air.  Media yang digunakan, tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:2:3. Pengendalian hama dan penyakit sebisa mungkin jangan menggunakan insektisida atau fungisida. Apabila tanaman terserang hama, buanglah daun yang terserang atau potong rantingnya. Apabila serangan hama cukup banyak, semprotkan insektisida sesuai dosis anjuran.

Pemangkasan yang tepat merupakan salah satu cara pembentukan tanaman agar mudah dipelihara, karena tanaman cukup pendek dan memiliki percabangan teratur. Perlakuan pemangkasan antara lain, untuk mengurangi daun, cabang atau ranting yang berlawanan arah sinar matahari agar tajuk tanaman tidak terlalu rimbun, membuang bagian-bagian tanaman yang mati atau terkena penyakit, sekaligus merangsang pembungaan. Saat yang baik, jika tanaman tidak sedang keluar tunas muda (pucuk).
Penyiraman dilakukan pagi dan sore. Air siraman jangan sampai berlebihan karena bisa mengakibatkan busuk pada akar. Pemupukan kompos dilakukan 3 bulan sekali. Jika perlu, 6 bulan sekali diberi pupuk kandang 1,5-2 kg/pot dan jika belum cukup juga, 1 bulan sekali beri pupuk NPK 1-5 sendok makan tergantung ukuran tanaman. Ukuran tanaman berdasarkan volume pot/kontainer.




Share on Google Plus

About klikdoni

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar