Tabuhan 67 bedug mengiringi pembukaan Pesta Rakyat Jateng 2017 oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Alun-alun I Jepara, Jumat (25/8). Pesta rakyat yang digelar dalam rangka Peringatan HUT ke-67 Provinsi Jawa Tengah itu diharapkan dapat merangsang peningkatan seluruh potensi yang dimiliki Jawa Tengah baik seni, budaya, kerajinan tangan, hingga pariwisata, yang muaranya mendongkrak perekonomian masyarakat.
Dalam sambutannya Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemilihan Kabupaten Jepara sebagai tuan rumah atas permintaan dari masyarakat Jepara yang ingin daerahnya terpilih untuk menyelenggarakan pesta tersebut. Apalagi, sejak kepemimpinan Ganjar, tuan rumah Pesta Rakyat memang dilakukan bergiliran agar pembangunan di Jawa Tengah tidak terkesan Semarang sentris, melainkan Jawa Tengah sentris.
“Kalau kita bisa berkeliling harapan kita juga seluruh masyarakat tidak Semarang sentris tapi Jawa Tengah sentris. Kita bisa bagi-bagi dan masyarakat bisa menampilkan seluruh karyanya baik seni, budaya, kerajinan maupun potensi yang ada,” ucapnya.
Di usia yang sudah mencapai 67 tahun itu pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota dapat terus menjaga integritas agar melakukan pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat serta mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih. Pemerintah daerah juga diharapkan membuka seluruh kanal informasi bagi masyarakat melalui teknologi informasi dan media sosial untuk memastikan semua kritik, masukan dan saran dari masyarakat dapat direspon dengan baik oleh pemimpin mereka.
“Kita dorong terus layanan publik prima dengan bantuan teknologi informasi dan media sosial. Hari ini demokrasi sudah semakin terbuka, informasi semakin terbuka dan rakyat boleh mengkritik, boleh memberikan masukan apapun. Sehingga diperlukan komunikasi kekinian,” ujarnya.
Dalam Pembukaan Pesta Rakyat ini juga diluncurkan Kartu Jateng Sejahtera (KJS) Bagi sekitar 10.632 orang Jawa Tengah yang belum terkover bantuan apapun dari pemerintah. KJS ini diberikan kepada warga miskin yang mempunyai penyakit kronis, lanjut usia dan yang membutuhkan perhatian khusus sebesar Rp 250 ribu perbulan yang diberikan dua kali pertahun.
“Ada sekitar 13 ribu lebih sedikit warga Jawa Tengah yang butuh bantuan khusus karena belum terkover bantuan apapun. Sehingga harapannya mereka yang membutuhkan ini secara konstitusional, mereka berhak mendapatkan jaminan itu. Pasal 34 UUD 1945 sudah sangat jelas menyebutkan dan ini kita wujudkan hari ini,” Pungkasnya.
Selain KJS juga di-launching Sadewa Market. Sistem tersebut untuk membantu UMKM Jawa Tengah lebih berdikari dan mandiri melalui e-commerce atau pemasaran online. Sehingga para pelaku memiliki pangsa pasar yang lebih luas dan mudah melakukan transaksi dengan calon pembeli.
Pada kesempatan yang sama juga diberikan bantuan perbaikan RTLH secara simbolis sebanyak 10 unit masing-masing Rp 10 juta. Ada pula bantuan bedah rumah untuk tiga unit rumah masing-masing Rp 40 juta.
Ganjar berharap sajian yang dipersembahkan dalam Pesta Rakyat kali ini baik parade seni, budaya, produk-produk lokal dan ekonomi kreatif lainnya dapat dinikmati oleh masyarakat Jawa Tengah khususnya Jepara. Sehingga ekonomi di Bumi Kartini ini akan semakin tumbuh dan bergairah serta perekonomian rakyat dapat lebih berdikari. (don).
0 komentar:
Posting Komentar