Jangan Abaikan Gejala Kanker Kolorektal

KLIKDONI.com - Angka kasus kanker kolon atau usus besar dan kanker dubur, keduanya termasuk kanker kolorektal, telah menurun pada orang berusia senior.
Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti menemukan sebuah tren yang mengkhawatirkan yakni meningkatnya angka kejadian kanker kolorektal pada generasi muda, demikian menurut sebuah studi baru yang diterbitkan alam Journal of National Cancer Institute.
Para peneliti dari American Cancer Society menganalisis data dari lebih dari 490.000 kasus kanker kolorektal pada orang-orang berusia 20 tahun ke atas sejak tahun 1974 sampai 2013.
Mereka menemukan, dibandingkan dengan orang yang lahir pada tahun 1950, orang yang lahir pada tahun 1990 memiliki risiko kanker usus besar dua kali lipat dan risiko kanker dubur empat kali lebih besar.
"Adalah sangat langka untuk suatu penyakit meningkat sebanyak ini," kata Andrea Cercek, MD, seorang ahli onkologi pencernaan di Memorial Sloan-Kettering Cancer Center.
Para peneliti belum yakin apa penyebab di balik kenaikan ini, tetapi mereka memiliki beberapa teori. Pertama, faktor gaya hidup yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas, juga terkait dengan epidemi kanker kolorektal.
"Perilaku yang berkontribusi terhadap obesitas, seperti gaya hidup dan pola makan yang buruk, seperti konsumsi tinggi daging merah dan makanan olahan, mungkin menjadi penyebabnya," kata Rebecca Siegel, MPH, pemimpin studi.
Beberapa peneliti juga pernah mengeksplorasi hubungan antara perubahan mikrobiome usus dan kanker, tetapi belum menentukan hubungan langsung, kata Dr Cercek.
Sekarang ini, dokter mempertanyakan apakah usia skrining kanker kolorektal harus diturunkan pada orang dengan risiko rata-rata (tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dalam keluarga), kata Dr Cercek. Rekomendasi saat ini menyarankan skrining kolonoskopi pada usia mulai 50 tahun.
Baik Siegel maupun Dr. Cercek mengatakan, sangat baik untuk memeriksakan diri terhadap kemungkinan kanker kolorektal mengingat banyak oramg, terutama kalangan muda, mengabaikan gejala yang kecil.
"Mereka pikir itu bukan masalah besar dan mereka terlalu sibuk bekerja dan menjalani kehidupan mereka. Pada akhirnya, beberapa didiagnosis sudah memiliki kanker stadium lanjut," kata Dr. Cercek.
Berikut adalah gejala kanker kolorektal yang tak boleh Anda abaikan:
-Darah dalam tinja (merah terang atau gelap)
-Perdarahan dari rektum
-Kram perut (yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan)
-Perubahan pola buang air besar, apakah itu di waktu, frekuensi, bentuk tinja, atau jumlah tinja
-Sembelit terus-menerus atau diare
-Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut selama lebih dari seminggu, segeralah berbicara dengan dokter. Cari tahu apakah Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker kolorektal.
Siegel memperingatkan, bahkan meski dokter Anda tidak yakin bahwa gejala yang Anda alami adalah kanker, tak ada salahnya Anda meminta skrining lebih lanjut.
"Kebanyakan orang muda pernah mengalami ada darah dalam tinja mereka dan itu didiagnosis sebagai wasir. Memang itu salah satu kemungkinan yang paling umum," kata Siegel.
"Tapi kita perlu untuk meningkatkan kesadaran di kalangan dokter bahwa gejala ini perlu ditindaklanjuti."
Dr. Cercek setuju. Dia mengatakan, "Ada data menimhkatnya kasus kanker kolorektal pada orang muda. Jika itu terjadi pada saya, saya akan bertanya, 'Haruskah saya mendapatkan pemeriksaan kolonoskopi?'"
Kolonoskopi digunakan untuk mencari polip atau massa tidak wajar lainnya yang berpotensi menjadi kanker.
Anda dapat menurunkan risiko kanker kolorektal dengan banyak makan makanan yang sehat dan berserat seperti buah-buahan dan sayuran, serta mengurangi konsumsi daging merah dan olahan.
Berolahraga dan menjaga berat badan teta ideal juga akan melindungi Anda dari risiko kanker kolorektal.
Sumbernews.health.com,

FIFORLIF

Super Fiber BERNUTRISI + Goji Berry
Untuk DETOX & Atasi Masalah Pencernaan


Usus manusia adalah salah 1 penyebab timbulnya berbagai macam penyakit, apalagi di jaman sekarang, usus kita sudah terkontaminasi oleh bahan-bahan makanan yang mengandung pengawet, junkfood, belum lagi sejak anak-anak kita banyak sekali mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna, pengawet dan zat-zat yang tidak diketahui bahayanya terhadap kesehatan, dan itu semua terakumulasi sejak kanan-kanak hingga dewasa.

Bahkan buah & sayurpun ikut tercemar dengan pestisida, bisa terbayangkan kondisi usus kita sebenarnya?

 FIFORLIF menjawab kebutuhan kesehatan usus (colon) kita, tidak hanya bermanfaat untuk DETOX (mengeluarkan racun dari dalam usus) tapi juga tidak kalah penting adalah memberi NUTRISI & GIZI yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dengan kandungan fiforlif yang luar biasa.

Testimonial FIFORLIF



Umur 51 tahun, Pensiun (dini) Pegawai BUMN tahun 2013. Kenal Fiforlif karena menghadiri acara Launching Product pada tanggal 5 Oktober 2013. Presentasi oleh ahli terapi Colon, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Bochum Jerman dr. Oetjoeng Hadajanto benar-benar membikin saya terhenyak. Gile benerr…. Baru tahu kalau berbagai penyakit sebagian besar timbulnya dari makanan dan system kerja pencernaan yang memproses metabolism tubuh.

Ternyata penyakit yang saya rasakan pada akhir-akhir ini karena banyaknya toxin (racun) pada tubuh saya dan tidak bisa dinetralisir karena sudah menginjak usia manulip (manusia usia lima puluh). Pantesan aja rasanya kayak tua beneran. Akhirnya saya coba mengkonsumsi Fiforlif, yang menurut produsen singkatan Fiber For OurLife dan menurut dr. Oetjoeng Fit For Life.

Saya benar-benar ingin mengetahui efeknya dan setiap hari saya foto. Mulai tanggal 23 Oktober s/d 29 Oktober 2013 (foto terlampir) Dalam waktu satu minggu saya konsumsi 2 sachet sehari, pagi dan malam kira-kira 2 jam sebelum makan, dan hasilnya berat badan saya tanggal 23 Oktober 2013 adalah 82 kg, dan terus menurun menjadi 77 kg pada tanggal 29 Oktober 2013. Formula Fiber, Vitamin yang lengkap dan enzim-enzim membuat tubuh mengalami pembersihan (detox), namun tidak merasa lemas dan tidak merasa lapar, sehingga otomatis mengurangi makan ngemil dan menunda makan.
Pengetahuan tentang makanan yang bernutrisi dan mengandung fiber (serat) yang dibutuhkan oleh tubuh mempengaruhi pola makan saya. Terima kasih, karena Fiforlif saya merasa badan lebih sehat dan segar, yang terpenting perut saya dapat "slim bonus" sehingga bisa tampil lebih muda dari usia sebenarnya.
(Gatot Subiyantro, 51 tahun) 

(hasil bisa berbeda untuk setiap orang, tergantung kondisi, histori penyakit, metabolisme, berat badan dll)

Cara Minum FIFORLIF


Untuk DETOX : 
Minum 2 sachet setiap hari selama 7 hari, 2 jam sebelum makan pagi & makan malam,
selanjutnya cukup 1 scahet per hari (sebelum makan) untuk menjaga kesehatan.
Rasakan BEDANYA!

Untuk sehari-hari : 
1 sachet per hari (2 jam sebelum makan malam).
  • Tuang satu bungkus FIFORLIF ke dalam gelas / shaker
  • Tambahkan 200ml air putih (suhu kamar)
  • Aduk / shake secara rata
  • Segera minum sampai habis setelah di aduk/di shake sebelum mengental.

IJIN RESMI BPOM RI

SUPER FIBER BERNUTRISI SUPER!
FIFORLIF 
Bukan "Fiber Biasa"

Harga Konsumen : Rp.320.000,-/Box
(1 Box Isi 15 Sachet @ 15 Gram)

** Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 12 tahun, ibu hamil & menyusui.

Cara ORDER CEPAT Via SMS :

1. Sebutkan nama lengkap
2. Sebutkan alamat pengiriman lengkap
3. Sebutkan berapa box FIFORLIF
4. Sebutkan Bank yang akan anda gunakan untuk transfer

Kirim ke no hp : 081225505033
Contoh SMS :
Dewi Shanti, pesan 2 box FIFORLIF, Jl Cirebon Raya No.10 RT 01 RW02 Kelurahan Wetan Kecamatan Kulon, Yogya 18750 - jawa tengah, via BCA 
Kirim ke no : 081225505033 
- Selanjutnya kami akan membalas total harga + ongkos kirim + rek bank.
- Konfirmasikan pembayaran anda setelah transfer via SMS
- Paket dikirim rapi (polos untuk menjaga privacy anda)

Ingin Hidup Sehat? Pesan Sekarang Juga!

Jika ada pertanyaan tentang produk maupun peluang bisnisnya.
Calon Mitra Bisnis anda :
Donny Nur Arbayanto, SH - 081225505033 - pin BB : D1998581
www.KLIKDONI.com



Share on Google Plus

About klikdoni

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar