Ini Risikonya Jika Terlalu Banyak Menggunakan Gadget

Olahraga adalah gaya hidup yang penting untuk memastikan tubuh tetap sehat, bahkan untuk mengobati penyakit. Namun, dokter spesialis kesehatan olahraga sangat tidak menganjurkan gaya hidup yang disebutnya sebagai 'olahraga jari' ini.

Olahraga jari yang dimaksud adalah kegiatan bermain gadget yang kini memudahkan orang untuk melakukan pekerjaan melalui sambungan koneksi internet. Gaya hidup seperti itu telah banyak ditemukan menjadi pemicu berbagai penyakit mematikan, karena mendorong kurangnya aktivitas fisik.

"Di zaman modern ini banyak orang lebih suka 'olahraga jari' yang membuat orang makin pasif. Padahal begitu aktivitas kurang, penyakit tidak menular dan penuaan akan berjalan lebih cepat dari seharusnya. Contohnya, penyakit jantung sekarang ini makin banyak diderita masyarakat usia 30-40 tahun," ujar dr Lenny Pintowari, SpKO, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga.

Dampak paling mudah dari kurangnya aktivitas fisik menurutnya adalah kegemukan, sampai obesitas. Kondisi ini selanjutkan atau secara bersamaan akan memicu berbagai macam penyakit lain yang mematikan.

"Ada kencing manis, hipertensi, serangan jantung, kanker, selain itu sekarang banyak yang mulai mengkhawatirkan kolesterol tinggi, asam urat, yang merupakan dampak sindorma metabolik. Itu semua makin banyak muncul di masyarakat karena kurang gerak, di samping karena tidak seimbangnya pola makan," tuturnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (17/9/2017).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sekira 26,1 persen masyarakat Indonesia kurang aktif bergerak. Proporsi penduduk yang kurang gerak selama enam jam atau lebih per hari ditemukan sebesar 24,1 persen.

"Aktivitas fisik yang kurang sudah banyak ditemukan sebagai pemicu semakin dininya usia kejadian penyakit. Kalau sudah sadar akan pentingnya aktivitas fisik dan gaya hidup sehat lainnya, kedepannya kita harapkan kita bisa menua dengan sehat dan angka harapan hidup, yang kini berkisar di atas 70 tahun, bisa terus naik," kata dr Lenny.
Sumber : detikHealth
Share on Google Plus

About klikdoni

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar