Manajemen keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus memiliki persepsi yang sama dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan lainnya juga untuk membangun dan memenuhi segala kebutuhan dari pegawai rumah sakit termasuk di dalamnya berkaitan dengan kesejahteraannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji saat memberikan sambutan pada acara orientasi tentang implementasi pengelolaan keuangan BLUD di Hotel Sendang Sari Jalan Jenderal Sudirman Batang, Rabu (13/9/2017).
Bupati mengimbau agar RSUD Kalisari dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, namun tetap diimbangi dengan pemenuhan kesejahteraan bagi pegawai rumah sakit.
“Hal itu sangat perlu disosialisasikan oleh pihak manajemen yang selama ini memahami tentang peraturan peruntukan BLUD yang sudah ada bagiannya masing-masing termasuk untuk pembangunan dan kesejahteraan seluruh pegawai rumah sakit,” jelas Bupati.
Selain itu beliau juga menegaskan harus ada perubahan dari karyawan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), karena RSUD Kalisari adalah milik pemerintah. Jika tidak ada perubahan dari dalam, maka akan ada pergeseran yang memungkinkan pasien cenderung untuk berobat ke rumah sakit lain yang pelayanannya jauh lebih baik.
“Layanan BPJS sekarang sudah ada di semua rumah sakit, tentu masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih, maka dari itu kita harus berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.
Bupati menambahkan bahwa RSUD sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan layanan terbaik seperti layanan ketersediaan kamar, pendaftaran pasien secara online. Disamping itu akan ada pula pelayanan Rekam Medis (RM) yang lebih cepat menggunakan teknologi.
“Untuk meningkatkan kualitas pelayanan saya akan coba untuk mengajak berdialog dengan para dokter, apa penyebab pasien terlalu lama menunggu di poliklinik,” pungkas Wihaji.
Di tempat yang sama Direktur RSUD Kalisari dr. Junaedi menyampaikan peruntukan BLUD berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan ada pembagian untuk alokasi kesejahteraan pegawai 44% dan pembangunan 56%.
“Pendapatan RSUD Kalisari termasuk tertinggi karena dalam 1 tahun mencapai Rp. 75 M, jika diasumsikan PAD Kabupaten Batang Rp. 200 M maka sekitar 30-40% berasal dari RSUD Kalisari,” tuturnya. (don).
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar