Tim Program Penguatan Komuditas Unggulan Masyarakat Universitas Diponegoro (PKUM-Undip) Semarang berhasil membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) Saestu Makaryo yang bergerak dibidang pengecoran Kerajinan Kuningan di desa Karangrejo, Kecamatan Juana kabupaten Pati, menjadi salah satu UKM yang berkembang pesat di Juana.
UKM milik Mugiono (42) tersebut sejak tahun 2013 mendapat pendampingan dari tim PKUM Undip yang beranggotakan 3 orang dosen, yaitu Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes sebagai Ketua tim, dibantu Prof. Dr. Ir. Bakti Jos, DEA dan Aji Prasetyaningrum, ST, M.Si sebagai anggota.
“Dulu sebelum dibantu Undip usaha saya berantakan tidak sebagus ini. Gudangnya masih pakai serpihan-serpihan kayu bekas. Sekarang sudah punya gudang seperti ini. Dulunya juga baru mempunyai karyawan 5, sekarang sudah 25 orang. Kemudian omset saya semakin berkembang, semakin banyak sekitar 500 juta per bulan,” ucap Mugiono ketika ditemui di tempat usahanya di desa Karangrejo, Juana Pati, Rabu (6/9/2017).
Mugiono menambahkan, sebelum mendapat pendampingan dari PKUM Undip, dirinya hanya mampu membuat engsel pintu. Namun setelah dibantu undip, sekarang usahanya sudah merambah produksi yang lain seperti asesoris jendela dan pintu.
“Peran Undip di sini ikut membantu mendesain, bagaimana cara untuk ngepaskan dan lain-lain. Sedangkan untuk pemasarannya saya tidak mengalami kesulitan, karena saat ini bukan saya yang mencari pembeli, tapi mereka yang banyak datang ke desa ini untuk membeli produk saya. Mereka tidak hanya dari Pati saja, tapi dari Semarang, bahkan dari Jakarta dan Bandung. Makanya saya sangat bersyukur dibantu Undip,” paparnya.
Ditempat yang sama, Ketua tim PKUM-Undip, Yudhy Dharmawan menjelaskan, tujuan pendampingan terhadap para pengusaha UKM di daerah agar usaha mereka bisa lebih baik, produknya menjadi unggulan, sehingga mampu bersaing di pasaran.
“Di sini kami mendampingi dari sisi introduksi teknologinya, terutama untuk penataan layout, dan keselamatan kerja. Jadi dengan kita mengintroduksi itu, diharapkan angka kesakitan pekerjanya bisa diturunkan, sehingga produktivitas UKM tersebut akan semakin baik,” tuturnya.
Lebih lanjut Yudhi menjelaskan, UKM Saestu Makaryo yang awalnya dulu susah berkembang, setelah didampingi sekitar 3 tahun, sekarang produktivitasnya sudah cukup bagus, perlindungan kesehatan bagi karyawannya juga cukup baik, sehingga buyer-buyer yang datangpun semakin yakin bahwa pekerjanya terlindungi oleh system manajemen kesehatan kerja.
“Pendampingan yang kami lakukan sudah berjalan 3 tahun ini, dan kalau kita lihat omsetnya semakin lama semakin baik. Kemudian pekerjanya juga semakin bertambah dan kesekjahteraan pekerjanya juga semakin baik. Karena terbukti, di sana tidak ada pekerja yang mengundurkan diri atau keluar, tapi justru bertambah. Jadi saya mengamati ada penambahan pekerja baru, namun pekerja-pekerja lama masih tetap bertahan. Inikan artinya kesejahteraan karyawan UKM tersebut terpenuhi,” pungkas Yudhy Dharmawan yang juga tercatat sebagai salah satu dosen di FKM Undip.
Di sisi lain Anggota Tim Program PKUM-Undip Aji Prasetyaningrum, ST, M.Si menjelaskan, awalnya Tim memilih UKM Saestu Makaryo sebagai UKM yang akan didampingi, karena pihaknya menilai Mugiono selaku pemilik UKM, orangnya mudah untuk diajak bicara, mau maju dan jujur.
“Kami memilih UKM Saestu Makaryo, karena saya lihat pak Mugiono selaku pemiliknya itu orangnya mudah untuk diajak bekerja sama untuk meningkatkan kwalitas produksinya. Kemudian juga mudah menyerap teknologi yang kita berikan, orangnya mau untuk berkambang dan mau diajak maju. Dan yg tak kalah pentingnya orangnya amanah, jujur, kalau diberi kepercayaan bisa menjalankan dengan baik,” ucapnya. (don).
0 komentar:
Posting Komentar