Teknik Kimia Undip Buka Klas Internasional

Fakultas Tehnik Undip tahun ajaran baru 2017 ini akan membuka klas internasional untuk Prodi Tehnik Kimia. Hal ini merupakan wujud nyata dari Undip mewujudkan visinya sebagai perguruan tinggi yang kualitas pendidikannya memiliki reputasi secara internasional. 
Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Tehnik Undip, Prof. Dr. M.Djaeni, ST.M.Eng, embrio terbentuknya klas internasional ini telah dimulai sejak 2015. Fakultas Teknik sudah menyiapkan kurikulum, pengajar yang semuanya bergelar doktor, mahasiswa terpilih masuk klas internasional, laboratorium serta sarana dan prasarana lainnya. 
“Secara khusus program klas internasional ini dimaksudkan untuk memberikan peningkatan kualitas pendidikan dan layanan secara internasional, sehingga kualitas dan kredibilitas baik dosen dan lulusan tehnik kimia nantinya memiliki akses dan sekaligus diakui secara internasional,” tuturnya di Kampus Undip, Senin (10/7). 
Sebelumnya Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro juga telah membentuk klas internasional untuk prodi Akuntansi, Managemen dan Ilmu Ekonomi Pembangunan, dan tahun ini akses pendidikan secara internasional sekaligus sudah memasuki tahun ke dua untuk klas internasional tersebut. 
Pendaftaran untuk kedua klas internasional ini dimulai tanggal 12 Juni - 23 Juli  dan ujian akan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2017. Secara detail persyaratan dapat dilihat di web undip um.undip.ac.id. 
Kuota penerimaan klas internasional untuk prodi Tehnik kimia direncanakan sebanyak 25 mahasiswa. Tahun lalu prodi ini sudah memilih 20 mahasiswa yang unggul dan berprestasi, masing-masing dari angkatan 2015 dan 2016 untuk mengikuti klas internasional. 
“Memang kami tidak menjaring banyak mahasiswa, karena yang kami utamakan adalah kualitas pendidikan. Mereka yang masuk di klas ini selain dituntut memiliki indeks prestasi yang bagus juga harus mahir bahasa inggris, karena perkuliahan nanti dilakukan dalam bahasa inggris,” imbuh  M.Djaeni, yang juga guru besar tehnik kimia.
M.Djaeni menambahkan, kurikulum perkuliahan klas internasional ini nantinya menerapkan model moving class, yakni 2 tahun di Teknik Kimia Undip dan 2 tahun Universitas di luar negeri yang menjadi mitra kerjasama Undip. Model ini dimaksudkan agar mereka juga memiliki overseas experience dan berhak menyandang 2 gelar (double degree)
Selama perkuliahan di Undip, selain diampu oleh dosen-dosen dari teknik kimia yang berkompeten, mereka juga akan diajar oleh profesor dari luar negeri, serta dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan seminar internasional yang selama ini sudah dijalin dengan beberapa universitas luar negeri yang menjadi mitra Undip. 
Sementara itu, Sekolah Vokasi Undip, tahun ajaran baru ini akan membuka Program Diploma IV. Program diploma yang akan dibuka di sekolah vokasi itu untuk 3 prodi, yakni  Tehnologi Rekayasa Kimia Industri, Tehnologi Rekayasa Otomasi dan Rekayasa Perancangan Mekanik. 
Pembukaan program diploma IV sekolah Vokasi sebagai langkah nyata Undip atas kegelisahan perusahaan dan industri terhadap kebutuhan tenaga-tenaga trampil yang selevel dengan sarjana dan mumpuni dibidang rekayasa tehnologi khususnya. Saat ini Sekolah Vokasi Undip memiliki sekitar 6000 mahasiswa D3 di bidang itu. 
“Mulai tahun ini kami akan merekrut sekitar 180 calon mahasiswa yang nantinya akan kami didik menjadi sarjana-sarjana terapan yang memiliki ketrampilan spesifik di bidangnya,” ujar Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof Dr.Ir. Budiyono di kampus Tembalang, Senin (10/7).
Menurutnya pembukaan diploma IV sekolah vokasi akan dilakukan mulai tanggl 8 Juli - 10 Agustus 2017 dan ujian akan dilaksanakan tanggal 12 Agustus 2017. Informasoi dan persyaratan secara rinci dapat dilihat di web undip um.undip.ac.id.
Dekan Sekolah Vokasi itu juga menerangkan bahwa untuk mewujudkan sarjana terapan yang mumpuni secara spesifik di bidangnya, kurikulum model perkuliahan akan menerapkan 60% praktek dan 40 % teori, dengan menambahkan metode penelitian terapan. Sehingga mereka selain memahami seluk beluk tehnik rekayasa terknologi, juga memiliki kemampuan managemen dan analasis setara dengan sarjana teknik umumnya. 
”Dengan model perkuliahan seperti ini mereka juga berhak menyandang gelar sarjana terapan,” pungkasnya. (don).
Share on Google Plus

About klikdoni

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar