”Miom adalah tumor jinak dari otot uterus atau rahim, sedangkan kista adalah benjolan di ovarium atau indung telur. Kedua penyakit wanita tersebut mayoritas berkembang setelah menarche(menstruasi pertama) dan berkurang setelah menopause,” jelas dr. Kathleen Juanita Gunawan Soenario, SpOG selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Kebon Jeruk(SHKJ).
Bahkan, 75 persen wanita pernah memiliki miom. Terkadang, kondisi ini tidak diketahui oleh sebagian wanita yang mengalaminya karena tidak muncul gejala, tetapi gejala yang paling sering adalah menstruasi yang banyak dan lama, sering buang air kecil (BAK), tidak dapat menahan BAK, sulit buang air besar, perut bawah terasa tidak nyaman, nyeri saat haid, nyeri saat berhubungan seksual, infertilitas, dan keguguran.
Sedangkan pada kista, gejala terlihat seperti nyeri haid yang hebat dan tiba-tiba, rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, perut membesar, sulit makan, dan gangguan menstruasi.
"Tata laksana pada miom meliputi observasi, embolisasi arteri uterina, dan pengangkatan miom atau seluruh rahim, sedangkan tata laksana pada kista meliputi pengangkatan observasi dan pengangkatan kista atau seluruh ovarium bergantung pada ukuran kista, usia penderita, dan penemuan saat operasi," dr. Kathleen.
Dr Kathleen menyarankan hidup sehat dengan menerapkan pola makan sehat dan melakukan screening minimal setahun sekali bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, serta pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat rahim dan indung telur. "Semakin dini terdeteksi, semakin tinggi pula peluang untuk sembuh," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar