KLIKDONI.com - Apa itu Kanker Serviks 
Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. Kanker 
serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim dimulai 
pada lapisan serviks.
Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah 
dari normal menjadi sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. 
Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi kadang-kadang terjadi lebih 
cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat ditemukan 
dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker.
Untuk dapat memahami kanker serviks, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu anatomi rahim wanita.
Anatomi Rahim wanita
Leher rahim (serviks) adalah bagian bawah uterus (rahim). Rahim memiliki
 2 bagian. Bagian atas, disebut tubuh rahim, adalah tempat di mana bayi 
tumbuh. Leher rahim, di bagian bawah, menghubungkan tubuh rahim ke 
vagina, atau disebut juga jalan lahir.
Gambar organ reproduksi wanita:
Ada 2 jenis utama kanker serviks. Sekitar 8-9 dari 10 jenis yang ada 
adalah karsinoma sel skuamosa. Di bawah mikroskop, kanker jenis ini 
terbentuk dari sel-sel seperti sel-sel skuamosa yang menutupi permukaan 
serviks. Sebagian besar sisanya adalah adenokarsinoma. Kanker ini 
dimulai pada sel-sel kelenjar yang membuat lendir.
Jarang terjadi, 
kanker serviks memiliki kedua jenis fitur diatas dan disebut karsinoma 
campuran. Jenis lainnya (seperti melanoma, sarkoma, dan limfoma) yang 
paling sering terjadi di bagian lain dari tubuh. Jika Anda memiliki 
kanker serviks, mintalah dokter Anda untuk menjelaskan jenis kanker apa 
yang Anda miliki.
Berapa banyak wanita terkena kanker serviks ?
Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang 
cukup besar. Setiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah 
kematian mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko 
mengidapnya mencapai 48 juta orang.
Dokter Laila Nuranna SpOG(K), Kepala
 Divisi Onkologi Ginekologi Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas 
Indonesia, mengatakan bahwa sebagian besar kasus kanker serviks yang 
terdeteksi di rumah sakit sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
"Jika kanker ditemukan lebih dini, penanganannya akan lebih mudah dan 
tingkat harapan hidup lebih besar," katanya saat Diskusi Kampanye dan 
Upaya Penanganan Kanker Serviks di Hotel Lumire Jakarta, Senin 12 April 
2010.
Beberapa peneliti berpikir bahwa kanker serviks non-invasif (yang 
hanya terjadi di leher rahim ketika ditemukan) adalah sekitar 4 kali 
lebih umum daripada jenis kanker serviks yang invasif. Ketika ditemukan 
dan diobati secara dini, kanker serviks seringkali dapat disembuhkan.
Kanker serviks cenderung terjadi pada wanita paruh baya. Kebanyakan 
kasus ditemukan pada wanita yang dibawah 50 tahun. Ini jarang terjadi 
pada wanita muda (usia 20 tahunan). Banyak wanita tidak tahu bahwa 
ketika menjadi tua, mereka masih beresiko terkena kanker serviks. Itulah
 sebabnya penting bagi wanita lebih tua untuk tetap menjalani tes Pap 
Smear secara teratur.
- Blogger Comment
 
- Facebook Comment
 
Langganan:
Posting Komentar
                            (
                            Atom
                            )
                          







0 komentar:
Posting Komentar